Hy, saya terpesona pada sesosok
Penjaga malam, Penguntit senja, Pengukir malapetaka,
Pecinta kamae-furiko. Pada sorot mata dan bentuk rahang yang dimilikinya. Sorot mata yang
membuat saya tak henti untuk selalu meniliknya. Terpesona dengan segala watak dan sifatnya, sejuta masalah yang
dia alami, segala keburukan yang sebenarnya saya sangat membenci hal itu.
Tapi entah, saya bisa
menyukai segala keburukan itu. Mungkin itu yang ada dalam pikiran saya saat ini “saya menyukai” dan berharap
kata itupun yang akan tetap ada dalam ingatan saya ketika saya melihat secara
langsung keburukan itu.
Pada kenyataannya saya hanya
bisa mengungkapkannya dengan cara bungkam. Ingin sekali untuk berceloteh, namun
malaikat pada sisi kanan seraya menyegel lisan saya untuk menyerukan hal itu.
Yaa, saya pikir malaikat itu mengambil tindakan yang benar.
Pada akhirnya
pengambilan sikap yang dilakukan oleh malaikat itu benar adanya. Meskipun banyak
yang menyatakan bahwa “Berani Jujur Itu Hebat!” namun saya berbeda. Saya memang
pecundang! Hanya seorang penguntit, hanya seorang penikmat suasana. Hanya ingin
membuat keadaan yang sedemikian rupa sebisa mungkin membaik.
Membaik entah
dengan kebohongan apa. Kebohongan yang membuatnya merasa lebih baik. Kebohongan
yang menggerogoti perasaan diri sendiri. Berjuta katapun telah terucap. Pada kenyataannya
kebohongan adalah kebohongan. Entah untuk apapun itu dimaksudkan, kebohongan
tetaplah kebohongan!
Kebohongan dari
seorang yang ingin menjadi “ada” meskipun tidak terlihat. Kasat mata, bahkan
dianggap tak berperan apapun. Namun sebenarnya itu “ada”. Katakanlah “Hey,
pecundang!”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar